Anda mungkin pernah mendengar suara-suara dari Handy Talky (HT) polisi yang berbunyi seperti “86”, “810”, “303”, atau angka-angka lainnya. Apakah Anda tahu apa arti dari kode-kode tersebut? Jika tidak, maka artikel ini akan menjelaskan kepada Anda tentang kode sandi HT polisi yang sering digunakan saat tugas.
Apa itu Kode Sandi HT Polisi?
Kode sandi HT polisi adalah sandi-sandi yang digunakan oleh polisi untuk berkomunikasi melalui HT. Sandi-sandi ini biasanya berupa angka, huruf, atau kata-kata tertentu yang memiliki makna tersendiri. Tujuan penggunaan kode sandi HT polisi adalah untuk mempersingkat waktu, menghemat baterai, dan menjaga kerahasiaan informasi yang disampaikan.
Kode sandi HT polisi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Kode sandi angka, yaitu sandi-sandi yang berupa angka-angka yang memiliki arti khusus. Contohnya adalah 86, 810, 303, dan sebagainya.
- Kode sandi alfabet, yaitu sandi-sandi yang berupa huruf-huruf yang mewakili nama-nama kota, daerah, atau tempat. Contohnya adalah A untuk Ambon, B untuk Bandung, C untuk Cepu, dan sebagainya.
- Kode sandi kata, yaitu sandi-sandi yang berupa kata-kata yang memiliki makna tertentu. Contohnya adalah taruna, gelombang, semut, lalat, dan sebagainya.
Baca Juga: Jenis-Jenis Kode Sandi HT Yang Ada
Apa Arti dari Kode Sandi HT Polisi?
Berikut ini adalah beberapa arti dari kode sandi HT polisi yang sering digunakan saat tugas, beserta contoh penggunaannya:
- 86, berarti “laporan situasi”. Contoh: “86, situasi aman terkendali”.
- 810, berarti “menuju TKP”. Contoh: “810, menuju TKP kebakaran di Jalan Sudirman”.
- 303, berarti “perjudian”. Contoh: “303, ada perjudian di Gang Melati, minta bantuan”.
- 1-1, berarti “hubungi via telepon”. Contoh: “1-1, hubungi saya via telepon untuk informasi lebih lanjut”.
- 1-4, berarti “ingin bicara di udara (langsung)”. Contoh: “1-4, ada apa, over?”.
- 3-3, berarti “kualitas suara jelek”. Contoh: “3-3, ulangi, suara Anda tidak jelas”.
- 3-3L, berarti “kecelakaan korban luka”. Contoh: “3-3L, ada kecelakaan di Jembatan Merah, korban luka dua orang”.
- 3-3M, berarti “kecelakaan korban material”. Contoh: “3-3M, ada kecelakaan di Jembatan Merah, korban material satu mobil rusak”.
- 3-3K, berarti “kecelakaan korban meninggal”. Contoh: “3-3K, ada kecelakaan di Jembatan Merah, korban meninggal satu orang”.
- 3-3KA, berarti “kecelakaan kereta api”. Contoh: “3-3KA, ada kecelakaan kereta api di Stasiun Gambir, korban belum diketahui”.
- 3-4-K, berarti “kecelakaan, korban meninggal, pelaku melarikan diri”. Contoh: “3-4-K, ada kecelakaan di Jembatan Merah, korban meninggal satu orang, pelaku melarikan diri dengan motor”.
- 5-1, berarti “sedang ada pertemuan terlarang”. Contoh: “5-1, sedang ada pertemuan terlarang di Hotel Bintang, minta bantuan”.
- 5-2, berarti “sedang ada perkelahian”. Contoh: “5-2, sedang ada perkelahian di Lapangan Bola, minta bantuan”.
- 5-3, berarti “sedang ada kerusuhan”. Contoh: “5-3, sedang ada kerusuhan di Pasar Baru, minta bantuan”.
- 5-4, berarti “sedang ada demonstrasi”. Contoh: “5-4, sedang ada demonstrasi di Bundaran HI, minta bantuan”.
- 6-1, berarti “perampokan”. Contoh: “6-1, ada perampokan di Bank Mandiri, minta bantuan”.
- 6-2, berarti “pencurian kendaraan bermotor”. Contoh: “6-2, ada pencurian kendaraan bermotor di Parkir Mall, dengan tanda-tanda plat nomor B 1234 AB”.
- 6-3, berarti “penganiayaan berat atau pembunuhan”. Contoh: “6-3, ada penganiayaan berat atau pembunuhan di Rumah Makan Padang, minta bantuan”.
- 6-4, berarti “agar ditangkap”. Contoh: “6-4, agar ditangkap pelaku pencurian kendaraan bermotor dengan ciri-ciri laki-laki, tinggi 170 cm, berambut pendek, mengenakan jaket hitam”.
- 6-5, berarti “kebakaran”. Contoh: “6-5, ada kebakaran di Pabrik Gula, minta bantuan”.
- 7-1, berarti “ambulans segera diperlukan”. Contoh: “7-1, ambulans segera diperlukan di TKP kecelakaan di Jembatan Merah”.
- 7-2, berarti “ambulans segera dikirim”. Contoh: “7-2, ambulans segera dikirim ke TKP kecelakaan di Jembatan Merah”.
- 7-3, berarti “ambulans minta ditambah”. Contoh: “7-3, ambulans minta ditambah, korban kecelakaan di Jembatan Merah banyak”.
- 7-4, berarti “derek segera dikirim”. Contoh: “7-4, derek segera dikirim ke TKP kecelakaan di Jembatan Merah”.
- 7-5, berarti “derek sudah dikirim”. Contoh: “7-5, derek sudah dikirim ke TKP kecelakaan di Jembatan Merah”.
- 7-6, berarti “barisan pemadam kebakaran segera dikirim”. Contoh: “7-6, barisan pemadam kebakaran segera dikirim ke TKP kebakaran di Pabrik Gula”.
- 7-7, berarti “barisan pemadam kebakaran sudah dikirim”. Contoh: “7-7, barisan pemadam kebakaran sudah dikirim ke TKP kebakaran di Pabrik Gula”.
- 7-8, berarti “agar juru potret dikirim”. Contoh: “7-8, agar juru potret dikirim ke TKP kecelakaan di Jembatan Merah”.
- 7-9, berarti “juru potret sudah dikirim”. Contoh: “7-9, juru potret sudah dikirim ke TKP kecelakaan di Jembatan Merah”.
- 8-1, berarti “diterima lemah”. Contoh: “8-1, diterima lemah, ulangi”.
- 8-2, berarti “diterima baik”. Contoh: “8-2, diterima baik, lanjutkan”.
- 8-3, berarti “penerimaan tidak jelas, gunakan alat penghubung yang lain”. Contoh: “8-3, penerimaan tidak jelas, gunakan alat penghubung yang lain”.
- 8-4, berarti “tes pesawat atau penerimaannya”. Contoh: “8-4, tes pesawat atau penerimaannya, over”.
- 8-6, berarti “dimengerti”. Contoh: “8-6, dimengerti, over”.
- 8-7, disampaikan, over”.
- 8-8, berarti “tunggu”. Contoh: “8-8, tunggu, saya sedang mengecek data”.
- 8-9, berarti “selesai”. Contoh: “8-9, selesai, over and out”.
Kesimpulan
Kode sandi HT polisi adalah sandi-sandi yang digunakan oleh polisi untuk berkomunikasi melalui HT. Sandi-sandi ini memiliki tujuan untuk mempersingkat waktu, menghemat baterai, dan menjaga kerahasiaan informasi yang disampaikan. Kode sandi HT polisi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu kode sandi angka, kode sandi alfabet, dan kode sandi kata. Kode sandi HT polisi juga memiliki arti-arti tertentu yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi oleh polisi saat tugas. Dengan mengetahui kode sandi HT polisi, Anda dapat lebih memahami apa yang sedang terjadi di sekitar Anda dan menghormati pekerjaan polisi yang bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban.