Pembahasan Karakteristik Sungai
Perubahan sejarah karakteristik sungai mengalami
perubahan bentuk tampang aliran yang menyangkut kondisi fisik sungai tentang
geometri, jenis, sifat, dan prilaku sungai dengan segala aspek perubahannya dalam
dimensi ruang waktu.
Karakteristik sungai dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor di
antaranya kondisi aliran, proses angkutan sedimen, kondisi lingkungan, serta aktivitas manusia disekitarnya.
Kondisi sungai mengalami perubahan penyempitan dan
pendangkalan yang hanya dengan lebar 3 – 9 meter dan kedalaman 2 – 3 meter yang
diakibatkan proses sedimentasi dengan adanya daratan, tanaman liar serta pohonpohon keras, dan banyaknya bangunan rumah disepanjang aliran sungai.
Faktor-faktor penyebab perubahan karakteristik di Sungai
– Pendangkalan dan penyempitan sungai akibat sedimentasi erosi, lumpur, dan sampah. Sedimentasi ini mengandalkan kekuatan aliran air. Ketika aliran air deras atau kuat, material akan cepat terangkut, namun jika lemah maka material akan terendapkan di dasar sungai.
– Membangun rumah diatas sungai atau dibantaran sungai dapat menyebabkan penyempitan badan sungai sehingga aliran air akan terhambat, akibatnya akan terjadi banjir, tercemarnya kualitas air disungai akibat limbah rumah tangga dan industri, terjadinya pengendapan disekitar bangunan tersebut yang menyebabkan terhalangnya aliran air sungai
– Tumbuh suburnya rumput-rumput dan pohon-pohon keras dibantaran sungai
mengakibatkan berkurangnya kapasitas aliran air sungai.
– Budaya, masyarakat yang terbiasa membuang sampah disungai yang terdiri dari
sampai organik, anorganik, sampah basah, dan kering sehingga menyebabkan air
tercemar baik dari warna, bau dan rasa.
– Sumber daya tanah, pada daerah aliran sungai masih terjadi erosi dalam skala
kecil. Tanahnya cukup subur, namun keberadaan tanah ini sering tercemari oleh
sampah-sampah dan limbah buangan rumah tangga yang berwujud cair, yang
akibatnya membuat bau dan mencemari tanah.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menangani permasalahan pada Sungai adalah:
– Pengerukan pada sedimentasi tanah pada Sungai secara berkala.
– Pencegahan pendirian bangunan liar disepanjang Sungai Tuan.
– Pembersihan tanaman rumput dan pohon liar yang tumbuh mengganggu aliran Sungai
– Pencegahan dan penyadaran masyarakat sekitar agar tidak membuang sampah ke Sungai.
– Pencegahan erosi perlu adanya penghijauan dengan tanaman keras danpembangunan dinding penahan tanah pada beberapa lokasi yang rawan longsor.
Kesimpulan
1. Analisis kecepatan arus air menggunakan Current Meter, yaitu:
a. Pengukuran kecepatan aliran dititik Awal yang menggunakan alat Current
Meter, perhitugan dibagi menjadi tiga titik dengan jarak berbeda per titik yaitu
h1, h2 dan h3, masing masing memiliki kecepatan aliran tersendiri, kecepatan
aliran minimun 0 m/dtk, kecepatan aliran maksimum 0.7 m/dtk dan rata-rata
keseluruhan adalah 0.16 m/dtk.
b. Pengukuran kecepatan aliran dititik Akhir yang menggunakan alat Current
Meter, perhitugan dibagi menjadi tiga titik dengan jarak berbeda per titik yaitu
h1, h2 dan h3, masing masing memiliki kecepatan aliran tersendiri, kecepatan
aliran minimun 0.23 m/dtk, kecepatan aliran maksimum 0.28 m/dtk dan ratarata keseluruhan adalah 0.58 m/dtk.
2. Karakteristik Sungai :
a. Sedimentasi mengakibatkan Pendangkalan dan penyempitan Sungai
b. Pembangunan rumah penduduk diatas atau bantaran Sungai
c. Tanaman liar dan pohon keras yang tumbuh subur dibantaran Sungai
d. Kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk tidak membuang
sampah di Sungai
e. Penurunan dinding Sungai dan lonsor diakibatkannya erosi.
9
Saran
1. Analisa kecepatan arus air menggunakan Current Meter didapat data
pengukuran kecepatan aliran bisa digunakan pada penelitian tingkat lanjut
untuk dapat melakukan berbagai proyek di Sungai karena masih
perlunya perhatian Pemerintah Daerah untuk pemanfaatan Sungai
2. Karakteristik Sungai dengan hasil pengukuran dan foto-foto dilapangan.
Pemerintah Daerah diharapkan bisa menormalisasi Sungai berfungsi
normal, sehingga bisa membantu masyarakat dibidang pertanian dan
tranportasi air karena sudah dalam keadaan kritis.
3. Pengukuran kecepatan arus air dilakukan selama 24 jam dilokasi yang sama
dan titik pengukuran yang sama.
4. Pengukuran penampang Sungai dan panjang effektif Sungai dengan
menggunakan perahu.